Penerapan Social Network Analysis (SNA) Menggunakan R
- 06 October 2022
- 01 Min read
Klaster R-Support
Penulis: Zulfikar D. W. Putra (PhD Candidate, Centre for Advanced Spatial Analysis, UCL) Dalam berbagai sisi kehidupan, berbagai entitas melakukan interaksi dan berhubungan satu dengan yang lain – seseorang berkomunikasi dengan orang lain, manusia bermain dengan kucing, lebah mengambil sari bunga, hingga gaya gravitasi antara planet dan bintang – semuanya itu saling berinteraksi untuk mencapai sebuah keterhubungan dan keseimbangan. Namun demikian, terdapat perbedaan tingkatan interaksi yang dilakukan antar entitas yang kemudian dapat memengaruhi seberapa besar tingkat saling memengaruhi di antara mereka. Salah satu interaksi yang paling menarik untuk ditelusuri lebih lanjut adalah interaksi antar manusia. Seperti yang dikatakan filsuf Yunani Kuno, Aristoteles, “Man is by nature a social animal”, yang mana manusia pada dasarnya memerlukan interaksi dengan orang lain untuk bertahan hidup. Dengan populasi penduduk dunia hampir mencapai 8 miliar orang, interaksi tersebut makin kompleks dan tidak dapat diukur hanya dengan melihat secara langsung. Apalagi saat ini, interaksi tersebut tidak hanya dilakukan secara luring tetapi juga daring. Dengan memahami tingkat interaksi dan keterhubungan antara seseorang dengan orang lain, kita dapat lebih mudah untuk mengukur kesamaan preferensi (seperti, aliran musik), kualitas kehidupan sosial (seperti, solidaritas), segregasi sosial (seperti, polaritas kesukuan dan agama), dan aliran informasi dari satu orang ke orang lain (seperti, gosip). Pemahaman terhadap hal-hal tersebut dapat memudahkan pengambil keputusan dalam menentukan key person, perantara, maupun lingkaran sosial yang perlu dipengaruhi untuk mencapai sebuah tujuan.