Keterangan Gambar: Lapangan Geothermal (Dok Pribadi Dimas Taha)

KLASTER

Klaster keilmuan Energi menaungi anggota Doctrine UK untuk melakukan diskusi dan diseminasi yang berkaitan dengan eksplorasi, utilisasi, dan konversi energi baik energi fosil (konvensional) maupun energi baru terbarukan. Selain itu, klaster ini juga mengakomodir diskusi yang berkaitan dengan kebijakan dan manajemen energi serta isu sosial dan lingkungan dalam pengembangan energi. Klaster ini digagas atas dasar kesadaran pentingnya ketahanan energi khususnya di Indonesia. Klaster Energi diinisiasi oleh dua mahasiswa doktoral anggota Doctrine UK dari University of Manchester, yaitu Dimas Taha dan Maulana Aditama. Klaster keilmuan ini dibentuk pada tanggal 27 Oktober 2022 yang bertepatan dengan Hari Energi Nasional. Sejak saat ini sudah ada 30 anggota dalam Klaster Energi yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Dengan adanya kelompok keilmuan Klaster Energi ini diharapkan dapat memunculkan ide kolaborasi antara para ahli untuk berkontribusi dalam pengembangan dan pemerataan energi khususnya di Indonesia.

Menurut laporan International Energy Agency (IEA) tahun 2022, dunia saat ini masih bergantung terhadap energi fosil yang mencapai 83% dari total pemakaian energi. Fakta ini menunjukkan bahwa energi fosil masih akan penting dan menarik untuk didiskusikan. Walaupun demikian, kebijakan konversi energi dari fosil ke energi hijau juga menarik untuk didiskusikan terutama sejak Paris Agreement pada tahun 2015 yang menargetkan net-zero emission pada 2050. Maka dari itulah Klaster Energi selain berdiskusi mengenai energi fosil, juga membahas topik energi hijau dan terbaharukan, yang meliputi geothermal, carbon capture, utilization and storage (CCUS), biodiesel, hydrogen, nuclear, solar PV, wind, dan lain-lain. Klaster Energi Doctrine UK juga membuka potensi kerja sama dan kolaborasi dengan beragam pemangku kepentingan. 

***